Deep Dive: Arsitektur Chatbot dengan React & Mongoose

Diposting pada: 12 December 2025

Membangun aplikasi chat terlihat sederhana di permukaan, namun kompleks di belakang layar. Dalam kolaborasi saya dengan Kouventa, saya belajar bahwa tantangan utamanya bukan pada 'mengirim pesan', tapi pada 'menyimpan konteks'.

Mengapa Mongoose?
SQL database (seperti MySQL) sangat kaku untuk data chat yang strukturnya bisa berubah-ubah. MongoDB dengan Mongoose memberikan fleksibilitas skema (Schema-less).
Saya merancang skema di mana setiap 'Session' memiliki array 'Messages'. Ini memungkinkan pengambilan history chat yang sangat cepat hanya dengan satu query ID.

Tantangan React & OpenAI:
API OpenAI bersifat 'stateless' (tidak ingat percakapan sebelumnya). Oleh karena itu, Backend kami harus mengirimkan kembali potongan history percakapan (context window) setiap kali user bertanya. Di sisi Frontend (React), state management harus sangat efisien agar UI tidak lag saat menunggu token stream dari API.

Kesimpulan:
Kombinasi React untuk interaktivitas dan Mongoose untuk fleksibilitas data adalah tech stack yang sangat powerful untuk aplikasi AI modern.